Enam guru perempuan yang memiliki filosofi pendidikan bahwa satu-satunya cara untuk mengajar siswa yang tidak mengerti secara lisan adalah dengan mengajar mereka secara fisik, berujung pada hukuman fisik yang berlebihan. Selain kekerasan menggunakan tangan dan kaki, pelecehan verbal juga ditambahkan, dan kesehatan fisik dan mental siswa dan guru laki-laki pun dibuat bertekuk lutut.