Kaho dan suaminya meminta mertuanya untuk mengambil alih hutang mereka dengan syarat mereka tinggal bersama. Ayah mertua, yang memutuskan untuk tinggal bersama istrinya yang cantik, Kaho, mencari tubuhnya. Kaho, yang tidak bisa menolak, menjadi urinoir daging ayah mertuanya sejak hari itu dan seterusnya. Tubuhnya dimakan tanpa henti setiap hari oleh ayah mertuanya yang tidak senonoh, dan pada akhirnya dia membelai Kaho, yang benci suaminya di sisinya. Bukannya menolak tuduhan ayah mertuanya, Kaho malah memintanya sendiri.