Arika menjadi manajer wanita pertama di sebuah perusahaan gula-gula dan memiliki masa depan cerah di depannya. Dia tegas dalam pekerjaannya dan disebut ``sombong'' di belakangnya, serta tidak mendengarkan pendapat suaminya yang juga seorang bawahan. Suatu hari, muncul keluhan tentang adanya zat asing yang tercampur ke dalam sampel produk baru. Arika meminta maaf, tapi sikap arogannya membuat pihak lain semakin marah, dan dia dengan paksa memasukkan vibrator ke dalam dirinya, sambil berkata, ``Saya tidak melihat tanda-tanda penyesalan!'' Setelah itu, keluhan yang sama terus berlanjut, dan setiap kali saya dipermalukan dengan vibrator tetap berulang kali...